19 September 2010

Sejarah Singkat Nabi Muhammad

BAB I
NAMA DAN SILSILAH MUHAMMAD SAW

Muhammad bin `Abdullah adalah keturunan sebuah suku yang paling terhormat di Jajirah Arab. Suku itu tak lain adalah Qurasy yang terkenal akan kemuliaan dan kepemimpinannya., dan Allah memberikan gelar kepada Nabi Muhammad sebagai rosul dan Nabi orang terpercaya ( Al-amin), Saksi (Asy-Syahid), pembawa kabar baik (Al- mubasysyir), pemberi peringatan ( an-nadzir), juru dakwah (ad-da`i), pelita yang menerangi (as- Siraj al-munir), pengasih (ar-rauf), penyayang (arrahim), dan yang dapat meningat (al-mudzakkir). Allah juga menjadikan dirinya sebgai rahmat, nikmat yang diberi petunjuk.

Sedang sifat kepemimpinan kabilah yang dimiliki Nabi Muhammad saw sepenuhnya ia warisi dari kakeknya yang kelima, yaitu Qushay bin Kilab, yang telah berhasil membangun kepemimpinan dirinya sebagai yang dituakan di kalangan suku Quraisy di kota Makkah al-Mukarramah. Keberhasilannya ini ia peroleh setelah ia mampu menyatukan kembali kata sepakat dalam pertempuran sengit antara Bani Khuza`ah dan Bani Khuzaimah. Ia juga berhasil menggantikan peran dan tugas mereka dalam kompetensi menangani urusan-urusan Bait al-Haram dan Ka`bah Al- Musyarrafah.

Qushay memiliki keturunan tiga anak laki-laki bernama, Abd Manaf, Abd ad-Dar, dan Abd al `Uzza. Dari Abd Manaf terlahir empat anak putra bernama Abd Syirias, Naufal, Hasyim, dan al-Muthalib, dari ke empat anak Abd Manaf hanya Hasim yang unggul dalam status sosial atau memiliki kekayaan, dan kekuasaan. Setelah kota makkah makmur Hasyim melanjutkan perjalanannya ke Yatsrib atau yang sekarang dikelal kota Madinah, dalam suatu kesempatan Hasyim melirik seorang wanita yang cantik Hasyim pun jatuh cinta dan dalam waktu sesingkat-singkatnya Hasyim mencoba melamar gadis tersebut, gadis tersebut bernama Silmi binti Amr, Silmi menerima lamaran Hasyim dengan syarat Hasyim harus tinggal dan berkeluarga di kota ini Madinah, Hasyim pun bersedia melakukan persyaratannya. Setelah itu Hasyim hidup berkeluarga di Madinah setelah membesarkan anak-anak Hasyim pun sesekali pulang ke kampungnya Makkah ketika tiba di Makkah Hasyim menemui Azalnya atau meninggal dunia sedangkan Silmi masih dimadinah dalam keadaan hamil setelah itu Silmi melahirkan bayi lalu di beri nama Syaibah yang artinya Uban, hal ini karena bayi tersebut memiliki Uban waktu baru saja lahir.



BAB II
KURBAN YANG KEDUA

Selang beberapa tahun Syaibah di ajak oleh pamannya al- Muthalib ke kota Makkah, dan ketika al-Muthalib membawa Syaibah memasuki kota Makkah serta merta orang berkomentar al-Muthalib membeli budak namun sebagian mengatakan itu putranya, disitulah Syaibah mulai terkenal dengan julukan Abdul Muthalib, Abdul Muthalib tumbuh dan berkembang di rumah pamannya al Muthalib. Ia tumbuh dengan mulia dan terhormat.

Pamannya Naufal sebenarnya ingin sekali segera meletakan tangannya untuk tidak lagi mengurus harta kekayaan ayah`Abdul Muthalib begitu ayahnya itu meninggal. Namun kala itu Naufal segera mengurungkan niatnya karena Abdul Muthalib benar-benar masih kecil di Madinah, saat itu Muthalib ingin meminta kewenangan mengurusi harta itu dari tangan Naufal, justru menolak permintaan Muthalib itu.

Abdul Muathalib tumbuh remaja dalam keadaan cerdas, berkepribadian kuat dan mempunyai gagasan-gagasan yang cukup berani. Dan ketika pamannya meninggal `Abdul Muthalib menemui paman Naufal untuk mendapatkan hatra warisan ayahnya (Hasyim), Namun Naufal tidak memberikan hartanya, lalu Abdul Muthalib meminta bantuan keluarga ibunya (Bani Najjar) di Madinah, setelah itu Masyarakat Madinah pun hijrah ke Mekkah menemui Naufal dan Naufal pun mau memberikan harta warisan milik Abdul Muthalib.

Ketika Hasyim meninggal maka tugas mengurus Kabah dan Makkah di gantikan oleh anaknya Syaibah alias Abdul Muthalib, waktu itu Abdul Muthalib kesulitan karena mata air di Makkah terpecah-pecah, akhirnya menemukan sumur yang telah dikubur oleh Madhadh bin Amr Al- Jurhimi. Akhirnya Syaibah alias Abdul Muthalib menggali sumur itu detemani anak pertamanya Harits, sumur itu terletak di kampung semut yang terkenal sebagi tempat pemujaan berhala. Abdul Muthalib kadang mengeluh yaa Allah andai saja punya anak sepuluh pasti pekerjaan ini akan lebih mudah. Alhamdulilah Setelah Abdul Muthalib berhasil menggali sumur dan menemukan mata air menjadi pusat perairan kota Makkah dan hingga sekarang sumur itu terkenal ke pelosok dunia dengan nama sumur zamzam.

Setelah keberhasilannya, selang beberapa bulan, Allah mengabulkan keinginan Abdul Muthalib yakni dikaruniai Anak sejumlah sepuluh orang anak laki laki dan enam anak perempuan, enam anak perempuan yang nanti akan menjadi bibi Nabi Muhammad mereka adalah Arwa, Burrah, Umaimah, Shafiyah, Atikah dan Ummu Hakim yang terkenal dengan julukan Baidha. Dan sepuluh anak laki-laki yang akan menjadi paman-paman Nabi adalah Harits, Zubair, Hamzah, Dhirar, Abdul Ka`bah atau Muqawwaw, Abdi Manaf alias Abu Thalib, Abdul `Uzza alias Abu lahab, Naufal, Hajal dan yang terakhir Abdullah.



BAB III
HARI KELAHIRAN MUHAMMAD SAW

Putra terahir dari Abd Muthahib yaitu Abdullah menikah dengan seorang wanita bernama Aminah binti Wahb kemudian menetap di Makkah, setelah itu Abdullah meninggal dunia sedangkan kondisi Aminah sedang mengandung seorang anak laki-laki yang kelak namanya terkenal kepelosok dunia yaitu Muhammad SAW, Nabi Muhammad lahir dalam keadaan Yatim Hari Senin dipertengahan bulan Rabiul Awal, Tepatnya tanggal dua belas Juli tahun 570 Masehi yang bertepatan dengan tahun Gajah, karena sudah menjadi kebiasaan orang arab adanya penitipan bayi, maka nabi pun dititipkan pada Halimah, Ketika Nabi Muhammad dalam usia enam tahun Aminah meninggal dunia, dan ahirnya nabi Muhammad di besarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib.



BAB IV
IBUNDA MENINGGAL

Setelah Muhammad di asuh oleh Halimah Aminah pun kangen dengan kehadiran putra dalam pelukannya, dan pada usia enam tahun, maka ia diajak ibunda pergi menuju kota Madinah untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke rumah paman-pamannya dari Bani Najjar bin `Ady. Selain itu ia juga bermaksud mengajak berziarah ke makam ayahya `Abdullah bin Abdul Muthalib. Setelah itu Aminah mengajak Muhammad dan pembantunya Ummu Aiman pulang ke Makkah.

Dan ketika dalam perjalanan sampai di sudut kampung bernama Abwa` antara Makkah dan Madinah, kesehatan ibunda Aminah mulai terganggu. Kala itulah ia merelakan nyawanya dijemput oleh maut. Di kampung itu pulalah akhirnya ibunda Aminah dikebumikan.

Muhammad kecil pun menatap. Isak tangisnya sulit untuk diingkari, menelan kegetiran yang menimpa ibunda tercinta. Ibu yang menjadi mata air kasih sayang satu-satunya di samping sang kakek, `Abdul Muthalib. Ya, di situlah Muhammad kecil kehilangan ibunda tersayangnya. Ia menjadi seorang sebatang kara alias Yatim piatu.


BAB V
MUHAMMAD DAN BUKHAIRA

Kala Muhammad berusia dua belas tahun, beliau melakukan perjalanan bersama rombongannya ke negeri Syiria, disalah satu kampung di Syiria Muhammad beserta rombongannya beristirahat di salah satu rumah Biara atau pastur yang bernama Bukhaira, singkat cerita Bukhaira meramalkan bahwa pemuda (Muhammad) ini kelak akan jadi orang hebat dan jauhkan pemuda ini dari orang Yahudi karena mereka akan selalu mengganggunya.

Setelah mendengar ramalan itu Abu Thalib memutuskan membawa Muhammad ke Makkah setelah sampai di Makkah Muhammad pun menyibukkan diri dengan menggembala kambing waktu itu Muhammad tidak terpengaruh oleh lingkungan Makkah yang selalu mabuk dan boros, adapun kesalah Muhammad sebelum di angkat jadi Nabi ada dua, yaitu kesalahan Muhammad pertama, Muhammad pernah Memastikan temannya yang menitipkan kambingnya, dan kesalahan Muhammad yang kedua Muhammad terlena dengan suara nyanyian dan lagu sampai tertidur pulas



BAB VI
MENIKAH DENGAN KHADIJAH

Qushay bin Kilab memiliki tiga anak salah satunya Abd al Uzza alias Abu lahab memiliki anak bernama Asad dan Asad memiliki Anak perempuan bernama Siti Khadijah, pandangan pertama bertemu dengan Muhammad di kota Makkah pada saat Siti Khadijah melakukan perdagangan, Siti Khadijah memerlukan laki-laki untuk jadi kolega atau teman kerja, Siti Khadijah mengetahui kejujuran Muhammad maka Siti Khadijah pun memohon pada Muhammad agar dinikahi, dan waktu itu Muhammad mengetahui status Siti Khadijah janda permintaan Siti Khadijah dipikir terlebih dahulu, setelah berfikir sejenak Muhammad pun tegas menerima permintaan Siti Khadijah, selanjutnya Muhammad menemui Paman-pamannya agar hadir dalam pernikahannya begitu pula sama dengan Siti Khadijah pulang menemui keluarganya agar mau menyaksikan pernikahannya.

Pernikahannya di walikan oleh Umar Bin Asad, paman Khadijah sendiri, mahar yang berikan sejumlah dua puluh unta muda. Hasil pernikahannya menghasilkan tujuh orang anak tiga putra dan empat putri. Qasim, Thayyib dan Thahir adalah anak laki-lakinya sedangkan anak perempuannya bernama Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum dan Fathimah.



BAB VII
WAHYU

Di usia empat pulu tahun Muhammad di Angkat menjadi seorang nabi sekaligus nabi terakhir. Nabi Muhammad SAW, wahyu adalah firman-firman Allah yang di sampaikan pada Nabi melalui Malaikat Jibril wahyu pertama yakni surah al Alaq dan di akhiri surah ak Maidah, wahyu pertama yang di berikan Allah pada Nabi Muhammad di Gua Hira yaitu Iqra atau bacalah (semampumu), keberadaan Jibril membuat Nabi Muhammad kaget dan takut, waktu itu tubuh Nabi Muhammad menggigil ketakutan. Adapun wahyu berfungsi untuk mengingatkan masyarakat Makkah yang sudah parah dalam kedholiman. Namun tidak sedikitpun yang menolak wahyu wahyu Allah bahkan bukan saja menolak tapi sampai melawan wahyu-wahyu Allah, perlakuan masyarakat Makkah terhadap Nabi tidak manusiawi, Maka nabi memutuskan Hijrah ke Yastrib atau yang sekarang terkenal Kota Madinah. Wahyu wahyu Allah tidak hanya turun di Kota Makkah, wahyu-wahtu Allah pun turun di Kota Madinah, setelah sampai di kota Madinah Nabi pun menemui saudara-saudarnya dari garis paman atau keluarga Bani Najjar, karena keluarganya banyak nabi khawatir menjadi iri ketika singgah di salah satu rumah saudaranya, akhirnya Nabi Muhammad memutuskan kepada kaki unta dia berhenti, dan Unta tersebut berhenti di salah satu rumah kakeknya Amr bin Auf dan diriwayatkan rumah itu pernah disinggahi Malaikat, setelah itu nabi SAW bersama masyarakat Madinah mendirikan Masjid Nabawi.



BAB VIII
PERLAWANAN ORANG-ORANG QURAISY

Nabi Muhammad ingin memulai dakwah dari tokoh-tokoh masyarakat berpengaruh, semisal empat tokoh yakni Abu Thalib, Abu Lahab, Hamzah, dan Abbas, Nabi melakukan dakwahnya dengan cara mengundang ke empat tokoh tersebut kedalam rumahnya, seperti biasa Nabi menyuguhkan hidangan bagi ke empat tamunya, setelah tamu mengetahui maksud Nabi Muhammad ke empat tamu itu keluar meninggalkan Nabi Muhammad tanpa salam, dan membiarkan Nabi berbicara sendiri. Mengetahui ajakan nabi ditolak akhirnya Nabi Muhammad memutuskan mengajak masyarakat Makkah memeluk agama Islam, Nabi mencoba mengumpulkan masyarakat di bukit Shafa untuk berdakwah, sebagian masuk islam sebagian menolak.

Abu Lahab merasa kesal melihat perubahan Nabi Muhammad yang selalu dakwah, lambat laun Abu Lahab memutuskan untuk menyiksa Nabi Muhammad dan pengikutnya, mulailah kedholiman Abu Lahab dan pengikutnya menyiksa masyarakat yang mengikuti Ajaran Nabi Muhammad, dan orang yang pertama disiksa yakni Bilal.



BAB IX
HAMZAH DAN UMAR MASUK ISLAM

Kedholiman Abu Jahal dan kawan-kawannya semakin menjadi-jadi setiap hari Nabi Muhammad pergi ke Kabah di tengah perjalanan dilempari kotoran dan cacian oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya, dalam suatu hari kejadian itu dilihat oleh perempuan keluarga `Abdulah ibnu Jud`an, lalu Perempuan itu melaporkan kepada Hamzah, setelah Hamzah mengetahui kabar langsung menemui Abu Jahal, lalu Abu Jahal dipukul dengan busur panah hingga berdarah. Setelah itu Nabi mengambil keputusan untuk Hijrah kesalah satu kota yang di Pimpin Raja yang peduli terhadap kaum yang lemah atau tertindas, dalam perjalanan pergi Hijrah Umar melihat begitu banyak rombongan yang mengikuti Nabi Muhammad waktu itu juga Umar marah dan ingin mencoba membunuh Nabi karena Nabi telah memecah persatuan umat di Makkah, tidak lama Umar dihampiri salah satu rombongan dan mengatakan “bahwa Adik ipar dan adik kandungmu Fatimah sudah masuk islam kenapa anda ragu tentang Islam ?” lalu niat Umar membunuh nabi berubah pikiran Umar langsung menemui Fatimah, setelah tiba ditempat Umar bertanya kepada Fatimah apakah anda sudah masuk islam sambil melemparkan kepalanya hingga berdarah, Umar menyakini tindakannya salah Umar pun Menanyakan “Tadi Apa yang kamu baca ? “Fatimah menjawab Aku telah Masuk Islam dan bila kamu ingin melihat ini harus dalam keadaan suci, setelah itu Umar Mandi dan mencoba membaca Mushaf surah Thaha ayat 1 samapi 7, Umar mulai luluh hatinya ingin masuk Islam, lalu Umar bertanya “pada Fatimah dimana Muhammad?,” Umar bergegas mencari Muhammad sampailah ketempat perkumpulan Umat Islam yang di dalamnya ada Nabi Muhammad, dari jarak jauh salah satu orang melihat Umar datang ketempat itu, lalu Orang itu melaporkan pada Nabi Muhammad, seluruh Umat islam di dalam rumah itu ketakutan, lalu Nabi Mengatakan izinkan dia masuk kerumah, disanalah Umar Bin Khatab masuk Islam, dengan teriakan yang keras Umar meminta Sebarkan Agama ini dengan terang-terangan pedang ini akan melindungi kalian.


BAB X
MAKLUMAT SUKU QURASY

Setelah Umar Bin Khatab masuk Islam Suku Qurasy semakin risau, karena Umar bin Khatab memiliki peran yang sangat ditakuti dikalangan penduduk Qurasy, Suku Qurasy tidak berhenti sampai disana, menyusun siasat baru untuk selalu menghancurkan islam, Abu jahal mengetahui Umat islam akan hijrah ke salah satu kota Bani Hasyim yang dipimpin Raja Najasyi, lalu Abu Jahal mengirim dua orang pengikutnya bernama Amr bin As dan Abdulan bin Abu Robi`ah menemui Raja Najasyi Agar menolak kedatangan Umat islam ke kota ini, Amr bin As dan Abdulah bin Abu Robiah membujuk raja dengan aneka cara, salah satunya dengan memberikan Hadiah yang besar terhadap raja Najasyi agar rja menolak kedatangan umat islam ke negeri ini, namun sayang usaha mereka tidak menghasilkan justru raja Najasyi mengatakan ajaran islam itu benar, akhirnya Kaum Qurasy memutuskan hubungan atau embargo dengan Raja Najasyi. Selang beberapa hari umat islam kelaparan tidak bisa makan minum dan menikah, lalu Nabi Muhammad membujuk keponakan Zuhair bin Abu Umayah anak bibi dari Nabi Muhammad, lalu membujuknya agar menghentikan permusuhan dengan pamannya di Bani Hasyim, Zuhair bin Abu Umayah pun menerima permintaanya namun semua itu perlu waktu, dalam suatu kesempatan Zuhair bin Abu Umayah berkata kepada kaum Qurasy apakah kalian tega paman-paman kalian kelaparan ? selain itu juga Zuhair bin Abu Umayah mengajak merobek maklumat yang di tempel di Ka`bah, setelah kesepakatan akhirnya Maklumat itu pun di sobek.

BAB XI
`AQABAH

Bulan berganti bulan nabi Muhammad Saw tidak pernah berhenti untuk mengajak masyarakat masuk islam, perjalanan Nabi dilanjutkan menemui kabilah-kabilah Arab kabila yang pertama dikujungi adalah kabilah Kindah disana Nabi Muhammad mengetahui ada tokoh yang terkenal dan disegani bernama Mualih, Namun Ajakan Nabi masuk islam ditolaknya, selanjutnya Nabi Menemui Kabilah selanjutnya yaitu kabilah Kalb namun di Kabilah Kalb pun ajaran nabi Muhammad ditolak juga, selanjutnya Nabi Muhammad menemui Kabilah Bani Hanifah, kabilah Bani Hanifah adalah Kabilah yang sangat kasar menolak ajaran Islam, pada waktu sama dalam tubuh islam mengalami perpecahan karena masalah kebenaran Isra Mi`raj atau perjalanan jauh dari masjid Aqsha ke masjid Haram dalam waktu singkat, Namun sebagian umat islam mempercaiyainya kejadian itu setelah kebenaran itu dinyatakan oleh Abu Bakar Assidik. Dan kejadian itu ditegaskan oleh nabi Muhammad suatu kebenaran mutlak di luar nalar manusia.

Di musim haji Nabi kedatangan rombongan dari Kabilah khazraj, Kabilah yang mendapat Jajahan dari Yahudi, rombongan kabilah Khazraj duduk di Aqabah berbincang-bincang dengan Nabi Muhammad.

Di Yatsrib atau Madinah terdapat dua Kabilah besar yang selalu menjatuhkan antara Kabilah Aus dan Khazraj disebelah dua kabilah itu ada kelompok-kelompok Yahudi yang menetap di sana setiap saat mereka siap menebar fitnah atau mengadu dombakan dua kelompok, setelah nabi memberikan solusi-solusi di Aqabah akhirnya perselisihan dua kabilah besarpun bersatu menjadi damai.



BAB XII
HIJRAH

Kaum Qurasy mengetahui umat islam akan hijrah Abu Jahal dan pengikutnya berfikir bila umat islam bertambah banyak dan pulang ke Makkah maka kita akan lemah, mereka menyusun siasat lagi bagai mana caranya Kaum Qurasy dapat membinasakan Nabi Muhammad SAW, Ketidak nyamanan umat islam di Makkah nabi Muhammad memutuskan untuk Hijrah, Nabi Memerintah Ali bin abi thalib untuk tidur di rumah nabi, siang itu nabi mengajak Abu bakar untuk Hijrah, Nabi Hijrah tanpa sepengetahuan orang banyak yang tahu hanya Asmah, Aisyah dan Ali bin Abi Thalib, Nabi dan Abu bakar Hijrah melalui pintu belakang menuju Gua Tsur, dan mereka berdiam diri selama tiga hari setelah itu Nabi dan Abu bakar melanutkan Hijrahnya melalui jalan-jalan sepi atau jalan yang belum pernah dijamah manusia, di waktu bersamaan sebagian Kaum Qurasy mendatangi rumah Nabi Muhammad mereka hanya menunggu perkembangan Nabi, padahal Nabi Sudah ada di Gua Tsur lambat laun keluarlah Ali dari Rumah Nabi Muhammad, Kaum Qurasy merasa dikibulin maka semakin marah Kaum Qurasy terhadap Nabi Muhammad selanjutnya kaum Quraisy mengadakan saembara siapa yang dapat membunuh Nabi dan membawa kepala Nabi ketempat ini, akan diberikan seratus ekor unta, waktu itu ada pemuda yang menerima saembara itu bernama Syuraqah, bergegaslah Syuraqah mencari nabi Muhammad, tidak lama kemudian Syuraqah melihat perjalanan Nabi bersama Abu Bakar lalu Syuraqah mengacukan pedangnya untuk memenggal kepala Nabi Muhammad, dengan Izin Allah dalam jarak dekat Kuda yang Di Tunggangi Syuraqah terjatuh, bangkit lagi lalu mencoba kembali untuk memenggal tapi dalam jarak yang dekat kuda itu terjauh lagi, kejadian itu terulang-ulang sampai Syuraqah berbincang-bincang dengan Nabi Muhammad stelah itu Syuraqah masuk islam dan Syuraqah ketempat Saembara, setelah tiba di tempat saembara Syuraqah ditanya mana kepala Nabi Muhammad, Syuraqah pun menjawab kedatanganku kesini ingin memenggal kepalmu.



BAB XIII
MASYARAKAT ISLAM PERTAMA

Masyarakat islam pertama di bentuk di kota Madinah dimana Ajaran Islam diterima dengan baik, damai dan toleransi, Muhammad tidak sendiri namun di bantu oleh Abu bakar dan Umar sebagai teman kepercayaannya. Bahkan anehnya kebanyakan orang-orang Yahudi di Madinah menyambut ajaran islam dengan ramah, bahkan Yahudi meminta bantuan kepada Muhammad agar tidak ada perselisihan tapi ada sedikit orang Yahudi yang menentang ajaran islam, maka Nabi Muhammad pun mengadakan perjanjian antar umat berbeda Agama agar damai. Mendenga perjuangan nabi Muhammad berhasil Kaum Qurasyi tidak berhenti untuk membinasakan Nabi Muhammad, kaum Qurasyi mencoba memanfaatkan orang-orang Yahudi yang menentang ajaran islam namun usahanya sia-sia karena kebanyakan Umat Yahudi telah komitmetn terhadap perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW.



BAB XIV
PEMBEBASAN MAKKAH

Setelah setahun perjanjian Hudaibiyah berlalu nabi bergegas pergi menuju Makkah untuk melakukan umrah dikota kelahirannya, dan waktu itu Nabi tidak sendirian diikuti ribuan umat islam, kaum Qurasyi mencium kedatangan Nabi Muhammad lalu mereka menyusun siasat baru untuk membinasakan Nabi Muhammad, setelah tiba di Makkah nabi Umrah tanpa di suruh umat islam mengikuti tindakan Nabi Muhammad, setelah itu Nabi Muhammad Menikah kembali dengan Maimunah Binti Harits, dan setelah Nabi kembali ke Madinah, Nabi Muhammad ditemui oleh tiga pemuda Khalid bin Walid, Amr bin Ash dan Utman bin Thalhah, mereka datang kepada Nabi karena ingin masuk islam, setelah itu Khalid bin walid kembali ke kampung halamannya Makkah menyatakan dirinya telah masuk islam, Kaum Qurasyi benar-benar panik karena Khalid bin walid adalah orang yang cerdas dalam memimpin peperangan, dalam peperangan yang dipimpin Khalid selalu mengalami kemenangan.

Nabi segera mempersiapkan perjalanan perang menggempur Mu`tah, bagian negeri Syiria, pasukan islam melawan pasukan Romawi, dalam jumlah pasukan tidak sebanding umat islam sedikit, dan pasukan Romawi lebih banyak, dan Nabi menunjuk beberapa sebagai panglima perang diantaranya Zaid bin Harits bila mati digantikan oleh Jafar bin Abu Thalib, jika Jafar terbunuh digantikan oleh Abdulah bin Rawahah, namun panglima pilihan Nabi semunya mati terbunuh waktu itu uat islam kocar-kacir kebingungan, dalam waktu singkat peperangan panglima perang dipimpin oleh Khalid Bin Walid dengan kecerdasan dalam memimpin perang, dengan izin Allah dan peperangan berakhir menang bagi umat islam.


BAB XV
TAMU-TAMU BERDATANGAN

Pada tahun sembilan Hijriyah itu disebut sebagai tahun `Amul Wufud (Tahun Utusan), hal itu karena banyaknya tamu mendatangi Muhammad, banyaknya tamu sampai urusan haji diserahkan kepada Abu bakar sedangkan Nabi sibuk melayani tamu, tamu-tamu itu mengeluarkan kata-kata aneh, kalimat-kalimatnya menyakitkan hati Nabi Muhammad namun di akhir kalimat itu mereka menyatakan bersedia masuk islam, waktu itu Nabi Muhammad bingung terhadap tamu-tamu yang menghampirinya masuk islam dengan cara seperti ini selanjutnya Nabi Muhammad memberikan hadiah kepada para tamu-tamu aneh itu, dalam waktu singkat Allah menurunkan wahyu Surah Alhujurat ayat 4 sampai 5. Di tahun ini juga pengikut umat islam berkembang pesat setelah itu nabi mengajak umat islam merobohkan berhala-berhala yang masih ada.




BAB XVI
UNTUK KITA RENUNGKAN

Yaa Allah kami meminta ampunan dan penghapusan dosa kepada Mu jika ternyata kami berbuat khilaf atau lupa. Tujuan kami ini adalah memberikan sejarah Nabi Muhammad sebagai akhir dari rentetan panjang silsilah para nabi dan penyempurna tulisan-tulisan sebelumnya. Dengan tulisan ini, sesungguhnya para pembaca yang budiman dapat menemukan sesosok nabi sebenarnya, dapat menapaki tilas pejalanan hidupnya, pernik-pernik peristiwa pentik yang dialaminya serta bagaimana dirinya meraih kemenangan dengan ijin Tuhan yang maha menentukan

04 September 2010

ANTARA KEPENTINGAN
PRIBADI DAN MASYARAKAT
Oleh Ujang Abidin

Pemimpin merupakan amanat yang harus dijalankan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, karena seorang pemimpin bukan saja akan bertanggung jawab terhadap masyarakat yang dipimpinnya, melainkan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat ketika dihadapkan dengan sang Kholik.

Pemimpin merupakan tolak ukur kemajuan bangsa, pemimpin juga merupakan tolak ukur kemunduran atau kehancuran suatu bangsa. Artinya pemimpinlah yang bertanggungjawab atas situasi masyarakat yang dipimpinnya. Masyarakat akan berharap penuh terhadap kepemimpinan seseorang untuk mewujudkan harapannya. Hal ini menunjukan bahwa figur seorang pemimpin yang nantinya akan membawa masyarakat, apakah kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat ?.. atau malah sebaliknya.

Seorang calon pemimpin hampir semua menawarkan solusi atas kesenjangan sosial yang ada dimasyarakat, itu hal yang murah untuk dijual ketika kampanye, akan tetapi ketika setelah terpilih dan menjadi seorang pemimpin, itu semua hanyalah menjadi jargon semata. Sehingga realisasi atas visi yang ditawarkan kepada masyarakat hanyalah angan-angan yang tidak pernah terjawab. Seharusnya hal semacam ini tidak luput dari peran masyarakat yang akan menentukan bangsanya ketika akan memilih seorang pemimpin. Figur dan latar belakang calon pemimpin yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan ketika akan memilih seorang pemimpin, baik itu pemimpin dalam sekala kecil (RT, RW atau Desa) maupun pemimpin dalam sekala besar (Kabupaten, Propinsi atau Negara). Itu semua harus dipertrimbangkan dengan matang dan serius, sehingga tingkat kegagalan (Human Eror) nya tidak telalu besar ketika sedang memimpin masyarakat, karena sebenarnya prinsip dari kepemimpinan hanyalah pelayan masyarakat, membantu meringankan beban yang ada di masyarakat, bukan menjadi beban masyarakat.

Harapan masyarakat akan kesejahteraan dan keadilan (sesuai dengan porsinya) merupakan hal yang wajar dan rasional yang harus diwujudkan dengan serius oleh semua pihak terutama pemimpin yang mempunyai kebijakan tersebut. Ini memnunjukan bahwa masyarakat harus benar-benar diperhatikan kesejahteraanya (baik pendidikan, ekonomi ataupun kesehatan) itu harus menjadi prioritas untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera dan bermartabat. Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 dan sila ke-5 dalam panca sila (keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia). Namun hal ini jarang sekali kita menemukan sosok seorang pemimpin yang benar-benar konsisten dalam visinya sesuai janji yang pernah diucapkan kepada masyarakat ketika kampanye. Pemimpin yang selama ini dirasakan oleh bangsa indonesia baik tingkat daerah ( tingkat I dan II) maupun pemimpin negara banyak yang melanggar etika kepemimpinan. Kebijakan yang diterapkan cenderung menguntungkan diri sendiri ( baik keluarga ataupun partai yang mengusung), sehingga di tataran praktis dalam kebijakan hanyalah politis yang menguntungkan salah satu pihak saja. Masyarakat jadi penonton kebijakan, bukan orang yang merasakan kebijakan pemerintah.

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan sikaf seorang gubernur jawa barat (Ahmad Heryawan) yang disibukan dengan membuat kartu Lebaran menggunakan dana APBD sebesar 1,3 miliar, sungguh ironis ditengah himpitan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang meningkat ketika menjelang idul fitri, gubernur malah sibuk membuat kartu lebaran. Masyarakat saat ini sedang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Setidaknya ada kontrol sosial terhadap pasar menjelang hari raya agar harga bisa stabil ( minimal dapat subsidi bahan pokok) dari pemerintah. Masyarakat sekarang sedang menunggu kebijakan pemerintah terutama daerah untuk dapat merasakan hari raya dan berkumpul dengan keluarga, pemerintah harusnya membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok yang murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat, dana APBD harusnya disalurkan kepada masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan. bukan dipakai untuk membuat kartu lebaran.

03 September 2010

Mereka yang disebut aktivis

Mereka yang disebut aktivis
Oleh : HENDRA
( Mahasiswa STAI_Qiens Semester Va)

Terlalu populer kata ”aktivis” di kalangan Mahasiswa. Mereka
Membayangkan bahwa Mahasiswa adalah makhluk yang
bergerak disegala sektor internal dan eksternal kampus dengan segala kapabilitas yang dimiliki. Mulai dari kualitas intelektual dalam mengemban amanah Mahasiswa sebagai Agen Perubahan sosial ( agen of social change ), sampai
kepada alas pemikiran terhadap idiologi-idiologi yang berkembang. Hal inilah yang menjadi gerak diferensitas antar Mahasiswa akademis an sich dengan Mahasiswa aktivis, yang pada dasarnya merupakan keniscayaan yang sukar untuk dihindari. Sehingga, sebagin dari Mahasiswa menyadari hal tersebut bukan sebagai problem, melainkan pilihan hidup yang harus ditempuh dengan keinginan individual.

Setiap gerak langkah barisan aktivis mempunyai nilai-nilai idealisme dalam mencari kebenaran. Idealisme yang dimaksud adalah berusaha untuk mengembalikan kebenaran dalam bentuk realita sosial masyarakat, sosial akademis, sosial politik dan agama. Bukan idealisme ”gadungan”. Karena hal tersebut bakal mencoreng nama baik seorang aktivis di mata bangsa Indonesia.

Bukan hanya itu, Raymon Avon dengan tegas mengatakan bahwa “an activist is the great power to get pleasure for people”( seorang aktivis merupakan satu kekuatan besar untuk membahagiakan orang banyak/masyarakat). Dalam hal ini, R.Avon mengutarakan sebuah definisi yang kemudian menjadi renungan bagi kita untuk mengaplikasikannya tengah-tengah realita sosial saat ini. Karena kalau kita kaji semantika pada kata ”membahagiakan” , maka akan kita temukan sasaran antropologis yang mengakibatkan seorang manusia dapat hidup dengan damai, harmonis dan jauh dari aktivitas negatif.

Ternyata, lebih dari puluhan definisi aktivis beserta tuntutan yang harus di laksanakan. Namun, apabila kita menarik kesimpulan dari aneka ragam definisi, maka akan ditemukan titik esensinya. Yaitu, bahwa;

Pertama, esensi dari seorang aktivis adalah bergerak menuju keseimbangan. Hal ini berdasarkan atas ungkapan Hassan Hanafi ketika mengatakan bahayanya sikap personifikasi absolut, beliau memberikan kesimpulan bahwa sikap tersebut muncul tanpa adanya pergerakan yang jelas. Hingga kemudian, gerak menuju keseimbangan adalah hal wajib bagi mereka yang mengerti.

Kedua, hakikat (esensi) seorang aktivis ialah idealisme murni. Hal ini sesuai dengan ungkapan manis seorang Ali Sariati, bahwa kemurnian idealisme menjadi syarat seorang pejuang kebenaran. Hingga kemudian bisa dikatakan bahwa bahasa seorang aktivis tiada lain adalah bahasa idealisme, bahasa kebenaran dan bahasa Tuhan. Bukan bahasa politik dan bukan pula bahasa normatif.

Dari kedua terminologi esensial tersebut, maka dapat kita jadikan syarat mutlak bagi Mahasiswa yang mengaku dirinya seorang pejuang idealisme. Syarat tersebut bukanlah suatu hal yang baru didengar oleh Mahasiswa, melainkan bahasa yang nyaris usang seiring tenggelamnya kritisisme terhadap ketidakadilan, pengkhianatan dan pemerkosaaan idiologis. Sehingga nampak di depan mata kita tikus-tikus yang asyik menggerogoti duit rakyat, duit mahasiswa dan duit buat anggaran acara ”hantu”.

Keterlambatan seorang aktivis dihadang oleh beberapa faktor yang fundamental. Yaitu paradigma bahwa perjuangan harus disertai kuantitas manusia yang mumpuni, karena unsur kuantitas berpengaruh besar untuk merobohkan tembok ketidakadilan dan pengkhianatan. Faktor paradigmatik ini berakibat pada garingnya semangat untuk memperdalam kualitas sehingga perjuangan pun semakin tidak karuan. Hal ini berkesinggungan dengan statemen Presiden pertama Indonesia, yang mengatakan bahwa beliau sanggup ’menggoncangkan” dunia dengan hanya membutuhkan sepuluh orang pemuda yang kuat.

Selain itu, faktor kedua tertuju pada ’kentalnya kultur politik secara umum’ yang menguasai pola pikir mereka, sehingga derap langkah aktivitas dibarengi dengan penuh kecurigaan dan bahasa-bahasa politik. Bahasa murni disebut ingin menguasai dan bahasa politik ditangkap sebagai bahasa murni. Fenomena ini bisa kita rasakan ditengah-tengah penghambaan (idolisasi) terhadap eksistensi yang terus menerus menjadi program utama. Mereka mempunyai pemahaman bahwa eksistensi merupakan tahap awal dalam membentuk sebuah kekuatan.

sekali lagi, Virus eksistensialism e ”semu” ini cepat atau lambat akan mengkristal. Pengkristalan yang berbentuk

02 September 2010

Apa itu Pendidikan ?

APA ITU PENDIDIKAN ?

Oleh : LUQMAN MULKI
( Mahasiswa STAI-Qiens Jurusan Pendidikan)

Pendidikan adalah Jawaban Publik, dalam hal ini yang dimaksud jawaban publik ialah sesuatu kemajuan dan kemunduran zaman dalam suatu masyarakat tertentu tergantung Pendidikannya, itu terbukti dengan kemajuan Negara Jepang yang hancur berantakan karena tragedi Bom atom Nagasaki dan Hiroshima dapat diperhitungkan waktu itu pusat kegiatan di Jepang lumpuh total, namun ketika keadaan lumpuh salah tokoh Jepang mengatakan ”masih adakah Guru yang Hidup”. Dan kemajuan Jepang saat ini dapat kita ambil suatu hikmah bahwa dalam Ajaran Agama Islam telah dinyatakan Akan diangkat derajatnya bagi yang memiliki kekayaan dan memiliki ilmu. Bahkan ayat pertama yang turun ke bumi adalah Iqra yang artinya baca dengan kata lain Allah pertama kali menyuruh manusia untuk mencari ilmu, dan ditafsirkan oleh Mario Teguh ”dengan Ilmu manusia mampu menemukan tuhan.” Adapun dari kelompok Filosof atau orang yang cinta materi filsafat/ahli filsafat menyatakan bahwa ” Pendidikan adalah Upaya manusia memanusiakan manusia, karena pada dasarnya manusia adalah hewan yang berfikir”. Jika pahami perkataan filosof ketika manusia menolak Firman Allah yang pertama turun maka manusia tidak ada bedanya dengan hewan, karena hewan tidak pernah melakukan pendidikan atau mencari ilmu dan penulispun belum pernah melihat hewan pergi kuliah.

Berangkat dari pengertian pendidikan sebagai manusia berfikir dapat mengetahui tujuan pendidikan itu sendiri, dalam pernyataan Filosof pendidikan adalah upaya manusia memanusiakan manusia, jika kita pahami kalimat upaya manusia memanusiakan manusia seakan-akan manusia yang tidak berilmu beda dengan manusia berilmu, dan jika manusia percaya adanya Nabi Sulaiman A.S. Salah satu contoh Nabi Sulaiman diberikan dua pilihan oleh Allah yakni harta atau ilmu Nabi memilih ilmu dan apa yang terjadi ilmu dapat dan hartapun dapat seandainya Nabi memilih harta apakah ilmu dapat? Mungkin harta nabi Sulaiman akan habis karena tidak tau ilmunya untuk mengurus harta itu sendiri.




Tidak akan merugi bagi manusia yang memahami arti pendidikan dan memahami tujuan pendidikan, terkadang manusia setelah memahami arti pendidikan dalam tujuan pendidikannya banyak temuan-temuan yang keliru dan akhirnya terjadinya penyimpangan dalam dunia pendidikan, salah satu contoh tujuan pendidikan yang keliru adanya UAN atau Ujian Akhir Nasional, Pemerintah Indonesia menetapkan Hasil nilai dari UAN sebagai klimaks atau puncak angka kelulusan, bila nilai UAN rendah maka tidak lulus, jelas itu bukti penyimpangan dalam tujuan pendidikan, pada dasarnya Allah menciptakan Manusia sempurna dalam sisi yang berbeda, artinya setiap manusia tidak sama, memiliki kelebihan tertentu dan kekurangan tertentu sedangkan Mata pelajaran yang di UAN kan itu dari sabang sampai Marauke sama, intinya manusia tidak dapat dituntut cerdas pada mata pelajaran yang di UAN kan. Karena manusia memiliki kecerdasan atau kelebihan yang berbeda-beda, sesungguhnya Pemerintah Indonesia tidak memahami tujuan pendidikan maka layak Indonesia di fatwa telah melakukan kedzoliman dalam dunia pendidikan, maka wajar bangsa Indonesia tidak akan mengalami kemajuan.

Hai orang –orang yang berfikir, dan tidak hai bagi manusia yang tidak berfikir, pada dasarnya mahasiswa adalah agen sosial of change artinya agen perubahan, mahasiswa harus dapat merubah kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyimpang dalam pendidikan atau penyimpangan dalam wilayah kebangsaan, bangsa itu maju karena pendidikan, bangsa itu mundur karena pendidikan. Sudah saatnya Mahasiswa ikut terjun dalam melakukan perubahan Indonesia menuju kearah yang lebih baik dengan cara mengingatkan dan menasehati kebijakan-kebijan Pemerintah yang keliru dan menyimpang baik itu kebijakan masalah keagamaan atau Kebangsaan. Tentunya Mahasiswa harus mencari ilmu dengan baik dan sempurna. Jika mahasiswa merasakan ilmunya belum sempurna untuk menasihati Pemerintah, jangan dijadikan satu alasan karena ilmu tidak hanya ada di dalam kampus tapi ada di luar kampus yang layak dipahami. Semisal HMI, dalam Organisasi HMI banyak berceceran ilmu keagamaan dan ilmu kebangsaan yang dapat diambil untuk menasihati Pemerintah yang keliru dan menyimpang.