02 September 2010

Apa itu Pendidikan ?

APA ITU PENDIDIKAN ?

Oleh : LUQMAN MULKI
( Mahasiswa STAI-Qiens Jurusan Pendidikan)

Pendidikan adalah Jawaban Publik, dalam hal ini yang dimaksud jawaban publik ialah sesuatu kemajuan dan kemunduran zaman dalam suatu masyarakat tertentu tergantung Pendidikannya, itu terbukti dengan kemajuan Negara Jepang yang hancur berantakan karena tragedi Bom atom Nagasaki dan Hiroshima dapat diperhitungkan waktu itu pusat kegiatan di Jepang lumpuh total, namun ketika keadaan lumpuh salah tokoh Jepang mengatakan ”masih adakah Guru yang Hidup”. Dan kemajuan Jepang saat ini dapat kita ambil suatu hikmah bahwa dalam Ajaran Agama Islam telah dinyatakan Akan diangkat derajatnya bagi yang memiliki kekayaan dan memiliki ilmu. Bahkan ayat pertama yang turun ke bumi adalah Iqra yang artinya baca dengan kata lain Allah pertama kali menyuruh manusia untuk mencari ilmu, dan ditafsirkan oleh Mario Teguh ”dengan Ilmu manusia mampu menemukan tuhan.” Adapun dari kelompok Filosof atau orang yang cinta materi filsafat/ahli filsafat menyatakan bahwa ” Pendidikan adalah Upaya manusia memanusiakan manusia, karena pada dasarnya manusia adalah hewan yang berfikir”. Jika pahami perkataan filosof ketika manusia menolak Firman Allah yang pertama turun maka manusia tidak ada bedanya dengan hewan, karena hewan tidak pernah melakukan pendidikan atau mencari ilmu dan penulispun belum pernah melihat hewan pergi kuliah.

Berangkat dari pengertian pendidikan sebagai manusia berfikir dapat mengetahui tujuan pendidikan itu sendiri, dalam pernyataan Filosof pendidikan adalah upaya manusia memanusiakan manusia, jika kita pahami kalimat upaya manusia memanusiakan manusia seakan-akan manusia yang tidak berilmu beda dengan manusia berilmu, dan jika manusia percaya adanya Nabi Sulaiman A.S. Salah satu contoh Nabi Sulaiman diberikan dua pilihan oleh Allah yakni harta atau ilmu Nabi memilih ilmu dan apa yang terjadi ilmu dapat dan hartapun dapat seandainya Nabi memilih harta apakah ilmu dapat? Mungkin harta nabi Sulaiman akan habis karena tidak tau ilmunya untuk mengurus harta itu sendiri.




Tidak akan merugi bagi manusia yang memahami arti pendidikan dan memahami tujuan pendidikan, terkadang manusia setelah memahami arti pendidikan dalam tujuan pendidikannya banyak temuan-temuan yang keliru dan akhirnya terjadinya penyimpangan dalam dunia pendidikan, salah satu contoh tujuan pendidikan yang keliru adanya UAN atau Ujian Akhir Nasional, Pemerintah Indonesia menetapkan Hasil nilai dari UAN sebagai klimaks atau puncak angka kelulusan, bila nilai UAN rendah maka tidak lulus, jelas itu bukti penyimpangan dalam tujuan pendidikan, pada dasarnya Allah menciptakan Manusia sempurna dalam sisi yang berbeda, artinya setiap manusia tidak sama, memiliki kelebihan tertentu dan kekurangan tertentu sedangkan Mata pelajaran yang di UAN kan itu dari sabang sampai Marauke sama, intinya manusia tidak dapat dituntut cerdas pada mata pelajaran yang di UAN kan. Karena manusia memiliki kecerdasan atau kelebihan yang berbeda-beda, sesungguhnya Pemerintah Indonesia tidak memahami tujuan pendidikan maka layak Indonesia di fatwa telah melakukan kedzoliman dalam dunia pendidikan, maka wajar bangsa Indonesia tidak akan mengalami kemajuan.

Hai orang –orang yang berfikir, dan tidak hai bagi manusia yang tidak berfikir, pada dasarnya mahasiswa adalah agen sosial of change artinya agen perubahan, mahasiswa harus dapat merubah kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyimpang dalam pendidikan atau penyimpangan dalam wilayah kebangsaan, bangsa itu maju karena pendidikan, bangsa itu mundur karena pendidikan. Sudah saatnya Mahasiswa ikut terjun dalam melakukan perubahan Indonesia menuju kearah yang lebih baik dengan cara mengingatkan dan menasehati kebijakan-kebijan Pemerintah yang keliru dan menyimpang baik itu kebijakan masalah keagamaan atau Kebangsaan. Tentunya Mahasiswa harus mencari ilmu dengan baik dan sempurna. Jika mahasiswa merasakan ilmunya belum sempurna untuk menasihati Pemerintah, jangan dijadikan satu alasan karena ilmu tidak hanya ada di dalam kampus tapi ada di luar kampus yang layak dipahami. Semisal HMI, dalam Organisasi HMI banyak berceceran ilmu keagamaan dan ilmu kebangsaan yang dapat diambil untuk menasihati Pemerintah yang keliru dan menyimpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar